Warga saat memanen padi di Padarincang, Kabupaten Serang (Foto: Alif Bintang)

Serang – Yuda masih teringat peristiwa bencana longsor dan banjir yang terjadi pada 7 Maret 2025 yang mengakibatkan lahan pertanian rusak di Padarincang, Kabupaten Serang. Gumpalan tanah dan air menerjang lahan pertanian miliknya. Akibat peristiwa itu, Yuda tak bisa merasakan hasil tanam atau panen secara maksimal.

Yuda mengungkapkan bencana itu diduga dipicu oleh adanya aktivitas pembangunan geothermal atau pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTB). Sebab menurutnya, sebelum ada proyek strategis nasional tersebut, wilayahnya belum pernah diterjang longsor hingga banjir.

Saat menjalankan aktivitas bertani, Yuda dibayangi rasa waswas. Pasalnya ia khawatir proyek geothermal suatu saat dilanjutkan.

Selama proses pembangunan, petani di Padarincang sudah mendapatkan dampak buruk. Mereka kesulitan mendapatkan air untuk menyuplai lahan pertanian. Padahal air merupakan bagian penting dalam proses bertani.

Dampak buruk itu, belum dirasakan sepenuhnya oleh sejumlah petani. Padahal kata Yuda, hal itu diprediksi bakal berdampak luas.

“Kebanyakan petani belum sadar karena belum terdampak langsung,” kata Yuda saat berbincang beberapa waktu lalu.

Yuda mengatakan mayoritas warga di Padarincang berprofesi sebagai seorang petani. Namun profesi sekarang terancam.

Pihak geothermal sempat menjanjikan kepada warga bisa bekerja di perusahaan. Namun menurutnya, pekerjaan yang diberikan tidak sebanding dengan kemampuan yang dimiliki oleh warga.

Yuda menegaskan lebih baik menjadi petani daripada bekerja di geothermal. Sebab katanya, bertani sudah mencukupi kebutuhan keluarga dan tidak merusak lingkungan.

“Warga sempat diiming-imingi bakal dipekerjakan kalau proyek geothermal itu jadi. Ya, paling juga cuma jadi bagian keamanan atau kebersihan. Mending jadi petani,” ujar Yuda yang telah 7 tahun bertani.

Dengan kondisi ini, Yuda berharap pemerintah bisa lebih mementingkan kepentingan masyarakat. Ia juga meminta agar proyek geothermal di wilayah dihentikan agar dampak buruk tidak meluas.

Alif Bintang/Jurnalis Warga Surosowan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here