Serang – Belakangan, beberapa tempat di Kabupaten Serang menjadi sorotan karena menumpuknya sampah di pinggir jalan. Misalnya, yang terjadi di Jalan Serang-Jakarta di Pasar Ciruas yang banyak disorot masyarakat.

Kondisi penumpukan sampah juga terjadi di sepanjang jalur arteri lain. Kira-kira, apa penyebab Pemkab Serang kesulitan menangangani sampah?

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui Kabid Persampahan Aris Habibi mengakui bahwa saat ini Kabupaten Serang sedang mengalami darurat pengelolaan sampah. Ini terjadi pasca berakhirnya kerja sama pembuangan sampah dengan TPSA Cilowong dan TPSA Bagedungan di Kota Cilegon. Makanya, sampah banyak ditampung di pinggir-pinggir jalan dan di sejumlah tempat.

Kondisi ini memaksa Pemkab Serang mengambil langkah sementara bekerja sama dengan pihak swasta. Lapak-lapak swasta digunakan untuk pembuangan sampah agar bisa menampung sementara sampah lingkugan.

“Untuk sementara dibuang di TPST Kibin, TPS3R, lapak-lapak pihak swasta,” kata Aris saat ditanya Jurnalis Warga Banten.

Bupati Serang juga sudah mengeluarkan SK Nomor 658.1/kep.176-huk.DLH/2024. Surat itu memberikan mandat kepada pihak kecamatan untuk mencari lokasi penampungan sampah sendiri sebagai penampungan. Catatanya, asal tidak ada keberatan dari masyarakat atau pemilik lahan yang akan digunakan untuk menampung sampah sementara.

Langkah agar kecamatan mengelola sampah lingkungan secara mandiri diakui Aris karena Kabupaten Serang tidak memiliki tempat pembuangan sampah sendiri. Selama ini, Pemkab Serang bergantung pada Kota Serang dan Cilegon karena memiliki TPSA Cilowong dan Bagedungan.

“Tahun ini insyaallah Pemkab Serang merencanakan pembeliaan lahan untuk TPSA, sudah dianggarakan di DPUPR,” katanya.

Namun, karena upaya pembangunan dan pembelian lahan TPSA masih proses, dinas juga masih berharap Pemkot Serang dan Cilegon mau berbaik hati kembali kerja sama soal pengelolaan sampah. Sayangnya, upaya itu belum mendapatkan respons meski sudah berkirim surat secara resmi.

“Hingga saat ini belum mendapatkan respons,” ujarnya.

Sebagai catatan, Aris menyebut armada pengelolaan sampah milik Pemkab Serang hanya memiliki 48 becak motor, 34 armr roll truk da 37 dump truk. Alat-alat itu digunakan untuk mengangkut sampah yang selama ini ada di seluruh daerah.

Penulis : Jurnalis Warga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here