harga bbm naik mahasiswa banten

SERANG – Ratusan massa aksi dari aliansi GEMPUR Banten berunjuk rasa di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B) pada Senin (5/9/2022). Sekira 600 orang demonstran terdiri dari berbagai macam organisasi kemahasiswaan di Banten.

Mereka terdiri dari Untirta Movement Community (UMC), Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Komunitas Soedirman (KMS 30), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang, dan Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banten.

Massa aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, pertalite dan pertamax. Aksi berlangsung di depan gedung Pemerintahan Provinsi Banten. Massa juga meminta pemerintah menurunkan harga BBM dan memberantas mafia penimbun BBM bersubsidi.

“Tuntutan yang sekarang ini yang pertama menolak kenaikan harga BBM, menurunkan harga bahan pokok sama berantas mafia penimbunan BBM bersubsidi,” ujar Iqbal selaku massa aksi.

Koordinator Aksi Isbot menilai, kenaikan harga BBM berdampak pada melonjaknya harga bahan pokok. Apalagi situasi ekonomi di tengah masyarakat baru saja pulih dari pandemi Covid-19.

“Kenaikan BBM ini berbentrokan dengan apa yang telah kita alami dua tahun yang lalu dimana masa Covid-19, yang mana Bapak Presiden kita mempunyai julukan ‘Wong Cilik’ dari Solo yang seharusnya bisa bijak dan tegas dalam melihat kondisi dan situasi,” ujar Isbot.

Solusi instan pemerintah dengan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp.600.000 akan menimbulkan masalah baru karena seringkali tidak merata dan rawan disunat oleh oknum tertentu.

Ia berharap pemerintah agar lebih bijak mengambil keputusan di tengah sulitnya perekonomian masyarakat Indonesia.

Jurnalis Warga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here