Ilustrasi

Bagi sebagian warga, informasi bahwa area di Gunung Endut akan dibuat pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal sudah masuk ke telingan mereka. Sebagian merasa waswas soal rencana itu.

Area yang masuk dalam wilayah kerja panas bumi (WKP) kaldera ada di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak. Proyek ini menurut beberapa informasi dari warga sudah mulai digarap di Desa Sobang dan Jagakarsa. Di dua desa ini sudah dilakukan pengeboran pada tahun 2023.

“Sudah ada pengeboran, di Desa Sobang, desa saya itu ada satu titik, dan informasinya di Desa Jagaraksa juga ada satu titik pengeboran,” kata Warga Sobang bernama Ali bercerita kepada tim Jurnalis Warga Surosowan pada Kamis lalu (24/7/2025).

Berdasarkan informasi dari Ali, lokasi pengeboran berada sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk. Tak hanya itu, lokasinya juga dekat dengan area persawahan dan perkebunan warga.

“500 meteran, itu ada di atas kampung, di pinggir ada pesawahan warga,” kata Ali.

Warga sekitar mengaku tidak mengetahui secara detail proyek pemerintah tersebut. Sebab mereka tidak mendapatkan informasi lengkap terkait dengan rencana pembangunan. Mereka mengaku hanya mengetahui bahwa sudah ada pengeboran di wilayahnya itu.

Sosialisasi dari pihak terkait sampai saat ini belum massif dilakukan. Warga tidak tahu dampak negatif dan positif dengan adanya pengeboran, mereka hanya tahu bahwa pengeboran itu untuk mengambil tenaga panas bumi.

“Informasi di masyarakat juga tidak mengetahui secara detail dan informasinya pengeboran panas bumi,” katanya.

Ali berprinsip jika pembangunan dengan cara merusak lingkungan bisa berdampak buruk bagi masyarakat meski dengan dalih ada pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, dengan menjaga ekosistem kehidupan ekonomi warga sampai saat ini masih tetap berjalan.

“Jangankan orang lain saya pribadi menolak kalau berefek ke lingkungan, secara umum ekonomi pengen naik tapi ekosistem perlu dijaga,” katanya.

Warga lain bernama Hasan Basar mengaku pernah didatangi oleh pihak luar yang mendukung proyek geothermal. Ia kemudian berpandangan proyek geothermal ini bisa berdampak buruk bagi masyarakat sekitar. Sebab menurutnya, mengutip dari prinsip warga Baduy bahwa gunung tidak boleh dilebur, lebak tidak boleh dirusak. Prinsip itu yang ia pegang teguh sampai saat ini.

“Kalau gunung udah dilebur tunggu kehancuran, prinsip ini yah dipegang oleh kami,” katanya.

Wilayah Sobang merupakan penghasil gula aren terbaik dan diekspore ke luar negeri. Mayoritas warga di sana memiliki pohon aren untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Atas dasar itu, Hasan sendiri khawatir proyek geothermal ini bisa merusak lingkungan khususnya pohon aren dan hasil bumi lainnya. Atas hal itu ia dan warga lainnya merasa waswas jika alat berat datang ke kampungnya untuk mengerjakan proyek geothermal.

“Kami di sini aga cemas,” katanya.

Penulis:
Aris Eka Arsana, Jurnalis Warga Surosowan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here