Lebak – Ingatan kecil Bejo soal jalan di Lebak Pendeuy masa lalu adalah jalan penuh tanah. Jalan masih licin hingga membuat kendaraan gampang terjatuh. Pria ini mengaku sudah 38 tahun menetap di Desa Lebak Pendeuy, Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.
Akses jalan di Lebak Pendeuy sekarang sebetulnya sudah dilapisi aspal. Tapi, sejak dibangun, kondisinya sudah penuh lubang yang menantang tiap pengendara yang melintas.
“Lupa kapan diaspalinnya,” ingat Bejo sambil mengepulkan asap tembakau dari mulutnya.
Nama Bejo pada pria ini adalah panggilan untuk mengakrabkan diri. Ia enggan identitas lengkapnya disebutkan karena alasan tertentu.
Bejo mengaku, sepengamatan dirinya sebagai pribumi, desa ini terus mengalami perubahan. Meskipun memang terkesan agak lambat dibanding daerah lain.
Ia menduga rusaknya jalanan di desa akibat tidak ada irigasi di sempadan jalan. Jalanan menjadi penampungan air hingga membuat aspal makin terkikis.
Jarak 7 kilometer di desa ini katanya harus ditempuh dengan waktu 30 menit. Hitungan ini misalnya adalah waktu tempuh saat ia berkendara dari kampungnya ke pantai di Cihara.
“Kalau jalannya mulus mah 10 menit juga sampai,” ujarnya.
Apalagi, selama perjalanan itu pengendara motor harus berjibaku dengan lubang. Bejo hanya tertawa saat ditanya bagaimana kondisi sepeda motornya yang saban hari melalui jalur itu.
Ia berkelakar dengan menyebutkan pajak motor miliknya sudah 12 tahun dibayar. Bejo bergurau, pajak kendaraan yang ia bayarkan ternyata tak menimbulkan timbal balik untuk akses kendaraanya.
“Ya, mau gimana? jalannya aja rusak,” katanya seraya tertawa.
Meski begitu, pria ini mengaku hanya bisa menerima keadaan. Ia tak mau ambil pusing dengan membiasakan diri menghadapi kondisi jalanan seperti itu. Kepasrahannya sebagaimana kepasrahan warga lain yang tiap hari menikmati jalan rusak.
“Kalo orang sini udah biasa,” pungkasnya.
Tapi di lubuk hatinya, Bejo menaruh harapan pemerintah daerah dapat memberikan perhatian. Baik itu kepada Kabupaten Lebak atau ke daerah yang diimpikan oleh warga selatan yaitu Daerah Otonomi Baru Kabupaten Cilangkahan yang diimpi-impikan.
