(lustrasi)

SERANG – Sejak Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi mengumumkan mencabut HET minyak goreng pada Rabu, 16 Maret 2022 lalu, beberapa pedagang kecil mengeluh.

Salah satunya, pedagang di area sekolah yang berada di Desa Tamansari. Pedagang memilih berhenti berjualan sementara karena seringkali merugi.

Suhenah salah satu pedagang kecil mengeluhkan akan pencabutan HET itu. “Saya golongan pedagang kecil yang hanya mendapatkan penghasilan Rp50-70 ribu perhari dari hasil jualan gorengan, dipake beli minyak aja udah ngga kebeli kebutuhan pokok yang lain,” ujarnya, Rabu (23/3/2022).

Keluhan yang sama juga datang dari Sodariah. Ibu rumah tangga yang berada di sekitar sekolah juga mengaku bingung. “Saya mengurangi aktivitas goreng-menggoreng padahal suami harus makan yang digoreng saja segala sesuatunya, bingung saya,” katanya.

Sodariah berharap setelah pencabutan HET harga minyak akan segera stabil apalagi menjelang Ramadhan. “Jangan ada yang timbun minyak goreng,” harapnya.

Penulis: Mayang JW

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here